Video Of Day

Breaking News

Tak ada Biaya, Balita Hidrosefalus Harapkan Bantuan


Lnews, KALIANDA – Novianti, balita berusia 2 tahun yang mengidap penyakit hidrosefalus atau penyakit akibat gangguan pengliran cairan di dalam kepala dambakan bantuan para dermawan.

Bocah perempuan asal Dusun II Desa Margamulyo kecamatan  Jatiagung itu, sudah mengalami koma sejak tiga bulan yang lalu akibat penyakit mematikan itu.

Kedua orang tuannya, Warsiti dan Suwenli mengaku pasra dan merasa sudah tidak mampu lagi membiayai Novianti agar mendapatkan perawatan medis untuk kesembuhan sang anak.

Saat ditemui di areal perkantoran Pemkab Lampung Selatan, Kamis (22/10) Warsiti mengatakan, keluarganya sangat berharap Pemkab dapat memberikan bantuan agar sang buah hati dapat segera dirawat dan mencapai kesembuhan.

“Kita ini sudah nggak punya apa-apa lagi untuk ngobati Novi, makanya kami ke kantor pemda, berharap pemda dapat memberikan bantuan supaya anak saya bisa sembuh dan normal kembali seperti anak pada umumnya,” ujarnya.

Dia mengaku, tidak memiliki uang sepeser pun untuk biaya perawatan Novinati. Oleh sebab itu, Warsiti dan Suwenli berikut Novianti berangkat pagi buta dengan menggunakan sepeda motor dari rumahnya menuju kantor Pemkab berharap ada para dermawan yang berbaik hati memberikan bantuan agar anaknya dapat segera mendapatkan perawatan.

“Ya mau bagaimana lagi mas, untuk makan saja susah apalagi untuk biaya rumah sakit. Dengan niat yang tulus kami berangkat mudah-mudahan mendapatkan bantuan untuk biaya berobat,” ujarnya.

Dia melanjutnya, dirinya sudah meminta bantuan ke Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Bagaian Sosial, namun bantuan yang diharapkan masih terlalu minim. “Tadi ke Dinas Kesehatan dan Sosial, syukurlah mendapatkan bantuan sedikit dari pejabat-pejabat disana,” ucapnya.

Warsiti mengaku, Novianti sempat dirawat di Rumah Sakit Abdoel Moloek, dengan menggunakan ajuan BPJS dari Puskesmas setempat, namun sayangnya pihak rumah sakit tidak mampu menangani sakit sang anak, justru dirinya disuruh pulang.

Sejak saat itu, anaknya mengalami koma dan tidak dapat berbuat apa-apa. “Mungkin karena kami pakai BPJS, jadi kurang mendapatkan perhatian,” ujarnya sambil berlinang air mata.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Jimmy Hutapea mengaku, pihak sudah mengirim petugas ke rumah balita pengidap hidrosefalus itu untuk mengetahui kondisi sang balita sekaligus mencari tahu alasan kenapa pihak RSU Abdoel Moloek memulangkan Novianti.

“Tadi sudah kita suruh petugas Puskes untuk mendatangi rumah Novi, sekaligus menanyakan alasan pemulangan itu,” kata dia.

Jimmy mengemukakan, pihaknya akan berupaya mengajukan agar anak tersebut dapat dirawat setelah mengetahui alasan pemulangan Novi.

“Kita liat dulu alasannya apa?. Kalau memang tidak mampu, akan kita coba ajukan ke rumah sakit lain yang bisa menggunakan BPJS,” pungkasnya. (ddn/str)

No comments