IRT DAN BALITA TEWAS TERPANGGANG
Kalianda : Seorang ibu rumah tangga (IRT) Suartini (34) dan bayi laki-lakinya Aswin (1,7) tewas terpangang api, saat api meluluh lantakan kediaman mereka di Kompleks Perumnas Sinar Waluyo, Jalan Kemuning IV RT 05, RW 01 Kalianda, Lampung Selatan, Kamis, (28-5), sekitar pukul 22.30 WIB.
Suartini dan Aswin tidak dapat terselamatkan, lantaran mereka terjebak didalam kamar. Tubuh keduanya mengalami luka bakar yang cukup parah, dari hasil pemeriksaan tim medis Rumah Sakit Umum Bob Bazar Kalianda, Suartini dan Aswin tewas selain tersengat api, disebabkan penuhnya racun carbon diaogsida C02 yang terhirup ditubuh meraka.
Informasi yang dihimpun disekitar lokasi kejadian bahwa, diduga peristiwa naas itu bermula dari api lilin yang berada diruang dapur milik suartini. Api lilin membakar plastik tatakan gelas sebagai alas lilin, yang kemudian membakar ambal kasur tempat meletakan lilin.
Gunawan (36) warga setempat mengatakan peristiwa naas itu terjadi setelah aliaran listrik ditempat mereka menyala. Dimana sebelum peristiwa itu terjadi aliaran listrik setempat padam dalam beberapa saat, sekitar pukul 21.00 WIB
Ketika terjadi pemadaman aliran listrik, lanjut Gunawan, Suartini dan suaminya Lamdri (38) mengunakan lilin sebagai penerangan, yang dinyalakan di atas tatakan gelas terbuat dari bahan plastik. “Aneh juga lilin tersebut mereka letakan diatas kasur ambal, sedangkan mereka juga membuka warung klontongan dan menjual bensin eceran,”kata Gunawan.
Lantaran tidak dapat beraktitas dengan baik, keluarga tersebut memilih beristirahat didalam kamar masing-masing. Saat itu, Lamdri berserta putri pertamanya Ulpa (5) berada didalam kamar tidur bagian depan. Sedangkan Suartini bersama bayi laki-lakinya Aswin dikamar belakang yang tak berjauhan dengan ruangan dapur milik mereka. Tak menyadari aliran listrik telah menyala, lilin tersebut pun, lupa mereka padamkan. Lilin yang terus meleleh habis akhirnya membakar plastik tatakan gelas tersebut, yang kemudian membakar kasur ambal. Api yang kian membesar dibagaian kasur terus merayap dan membakar sepeda motor milik Lamdri yang diletakan didekat ruangan kamar belakang. Dalam hitungan detik api telah melahap seisi ruangan dapur, tak ayal tabung gas yang adapun terbakar hingga mengeluarkan suara dentuman keras dan mengakibatkan kobaran api kian membesar.
Mendengar suara ledakan, sejumlah warga sekitarpun berhamburan keluar rumah masing-masing. Diluar meraka mendapatkan, rumah Lamdri tengah dilahap api dengan dipenuhi kepulan asap hitam. “wah api saat itu sudah sangat besar, seperempat rumah sudah dimakan api mas,”kata Gunawan.
Tanpa ada yang mengkomandoi sejumlah warga segera berusaha menjinakan apa agar tidak merayap pada rumah rumah warga lain. “Saat itu Lamdri dan keluarga belum keluar rumah, kami pun segera menerobos masuk. Ternyata Lamdri dan Ulpa sedang berusaha menghindar dari kobaran api untuk keluar rumah,”katanya.
Dengan dibantu warga, Lamdri dan Ulpa akhirnya berhasil keluar rumah. Pada saat yang bersamaan, Suartini tampak berlari dari dalam kamar belakang untuk keluar rumah. Namun, Suartini yang sudah berada di pintu belakang, tepatnya pintu warung, kembali masuk kedalam rumah untuk mengambil Aswin yang tertinggal didalam kamar. Naas, Suartini dan Aswin terjebak didalam kamar yang telah dipenuhi api dan kepulan asap.
Sementara Ulpa yang telah diamankan warga spontan meronta dari genggaman salah seorang warga dan berlari kedalam rumah dan menerobos kobaran api guna menyusul ibunya. Dengan cepat warga dapat mengamankan Ulpa yang akibatnya Ulpa putri Lamdri mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya. “Dengan bersusah payah, kami berhasil mengeluarkan Suartini dan Aswin. Didalam kamar Suartini sudah tergeletak dilantai, sedangkan Aswin terbaring dikasur dengan posisi menempel pada dinding kamar.”katanya.
Setelah berhasil membawa Suartini dan Aswin keluar rumah, warga pun melarikan Suartini, Ulpa dan Aswin ke Rumah Sakit Umum Bob Bazar Kalianda, guna mendapatakan pertolongan. “Sepertinya Suartini dan Aswin telah meregang nyawa saat dalam perjalan ke Rumah Sakit,”kata Gunawan.
Usai mendapatkan setuhan medis, Suartini dan Aswin yang dinyatakan telah tewas oleh para medis di bawa pihak keluarga mereka ke rumah duka di Desa Lubuk Kamal, Kalianda Lampung Selatan. “Mereka dimakamkan didesa Lubuk Kamal, sedangkan Ulpa harus menjalani perawatan di Rumah Sakit,”lanjutnya.
Usai peristiwa naas itu, Lamdri yang mengetahui istri dan anaknya telah meninggal dunia hanya dapat meneteskan air mata. Saat sejumlah wartawan mendatanginya di rumah duka di Desa Lubuk Kamal, Lamdri enggan berbicara peristiwa yang baru saja menimpanya.
Hingga saat ini pihak Kepolisan Sektor (Polsek) Kalianda terus melakukan penyelidikan di tempat kejadian. Dan tengah melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap saksi. (VIV/str)
Suartini dan Aswin tidak dapat terselamatkan, lantaran mereka terjebak didalam kamar. Tubuh keduanya mengalami luka bakar yang cukup parah, dari hasil pemeriksaan tim medis Rumah Sakit Umum Bob Bazar Kalianda, Suartini dan Aswin tewas selain tersengat api, disebabkan penuhnya racun carbon diaogsida C02 yang terhirup ditubuh meraka.
Informasi yang dihimpun disekitar lokasi kejadian bahwa, diduga peristiwa naas itu bermula dari api lilin yang berada diruang dapur milik suartini. Api lilin membakar plastik tatakan gelas sebagai alas lilin, yang kemudian membakar ambal kasur tempat meletakan lilin.
Gunawan (36) warga setempat mengatakan peristiwa naas itu terjadi setelah aliaran listrik ditempat mereka menyala. Dimana sebelum peristiwa itu terjadi aliaran listrik setempat padam dalam beberapa saat, sekitar pukul 21.00 WIB
Ketika terjadi pemadaman aliran listrik, lanjut Gunawan, Suartini dan suaminya Lamdri (38) mengunakan lilin sebagai penerangan, yang dinyalakan di atas tatakan gelas terbuat dari bahan plastik. “Aneh juga lilin tersebut mereka letakan diatas kasur ambal, sedangkan mereka juga membuka warung klontongan dan menjual bensin eceran,”kata Gunawan.
Lantaran tidak dapat beraktitas dengan baik, keluarga tersebut memilih beristirahat didalam kamar masing-masing. Saat itu, Lamdri berserta putri pertamanya Ulpa (5) berada didalam kamar tidur bagian depan. Sedangkan Suartini bersama bayi laki-lakinya Aswin dikamar belakang yang tak berjauhan dengan ruangan dapur milik mereka. Tak menyadari aliran listrik telah menyala, lilin tersebut pun, lupa mereka padamkan. Lilin yang terus meleleh habis akhirnya membakar plastik tatakan gelas tersebut, yang kemudian membakar kasur ambal. Api yang kian membesar dibagaian kasur terus merayap dan membakar sepeda motor milik Lamdri yang diletakan didekat ruangan kamar belakang. Dalam hitungan detik api telah melahap seisi ruangan dapur, tak ayal tabung gas yang adapun terbakar hingga mengeluarkan suara dentuman keras dan mengakibatkan kobaran api kian membesar.
Mendengar suara ledakan, sejumlah warga sekitarpun berhamburan keluar rumah masing-masing. Diluar meraka mendapatkan, rumah Lamdri tengah dilahap api dengan dipenuhi kepulan asap hitam. “wah api saat itu sudah sangat besar, seperempat rumah sudah dimakan api mas,”kata Gunawan.
Tanpa ada yang mengkomandoi sejumlah warga segera berusaha menjinakan apa agar tidak merayap pada rumah rumah warga lain. “Saat itu Lamdri dan keluarga belum keluar rumah, kami pun segera menerobos masuk. Ternyata Lamdri dan Ulpa sedang berusaha menghindar dari kobaran api untuk keluar rumah,”katanya.
Dengan dibantu warga, Lamdri dan Ulpa akhirnya berhasil keluar rumah. Pada saat yang bersamaan, Suartini tampak berlari dari dalam kamar belakang untuk keluar rumah. Namun, Suartini yang sudah berada di pintu belakang, tepatnya pintu warung, kembali masuk kedalam rumah untuk mengambil Aswin yang tertinggal didalam kamar. Naas, Suartini dan Aswin terjebak didalam kamar yang telah dipenuhi api dan kepulan asap.
Sementara Ulpa yang telah diamankan warga spontan meronta dari genggaman salah seorang warga dan berlari kedalam rumah dan menerobos kobaran api guna menyusul ibunya. Dengan cepat warga dapat mengamankan Ulpa yang akibatnya Ulpa putri Lamdri mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya. “Dengan bersusah payah, kami berhasil mengeluarkan Suartini dan Aswin. Didalam kamar Suartini sudah tergeletak dilantai, sedangkan Aswin terbaring dikasur dengan posisi menempel pada dinding kamar.”katanya.
Setelah berhasil membawa Suartini dan Aswin keluar rumah, warga pun melarikan Suartini, Ulpa dan Aswin ke Rumah Sakit Umum Bob Bazar Kalianda, guna mendapatakan pertolongan. “Sepertinya Suartini dan Aswin telah meregang nyawa saat dalam perjalan ke Rumah Sakit,”kata Gunawan.
Usai mendapatkan setuhan medis, Suartini dan Aswin yang dinyatakan telah tewas oleh para medis di bawa pihak keluarga mereka ke rumah duka di Desa Lubuk Kamal, Kalianda Lampung Selatan. “Mereka dimakamkan didesa Lubuk Kamal, sedangkan Ulpa harus menjalani perawatan di Rumah Sakit,”lanjutnya.
Usai peristiwa naas itu, Lamdri yang mengetahui istri dan anaknya telah meninggal dunia hanya dapat meneteskan air mata. Saat sejumlah wartawan mendatanginya di rumah duka di Desa Lubuk Kamal, Lamdri enggan berbicara peristiwa yang baru saja menimpanya.
Hingga saat ini pihak Kepolisan Sektor (Polsek) Kalianda terus melakukan penyelidikan di tempat kejadian. Dan tengah melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap saksi. (VIV/str)
No comments