Video Of Day

Breaking News

Wali Murid: Kami Bukan Sapi Perah


Lnews, KALIANDA – Rapat rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS) komite SMAN Kalianda Lampung Selatan tahun pelajaran 2015/2016 menuai gelombang protes dari para wali murid. Pasalnya, ajuan RAPBS dari pihak sekolah dan komite tercatat mencapai Rp1.085.640.000, dana itu pun secara menyeluruh dibebankan kepada seluruh siswa.

Secara terperinci, dana miliaran itu berasal dari sumbangan awal tahun siswa kelas X sebesar 900 ribu rupiah dikali 404 (jumlah) siswa atau sebesar Rp.363.600.000, lalu ditambah dengan sumbangan bulanan siswa kelas X, XI dan XII sebesar 55 ribu dikali 1.094 (jumlah) siswa atau sebesar Rp.722.040.00 dengan total angka yang dibebankan kepada seluruh siswa sebesar Rp.1.085.640.000.

Alhasil, rapat RAPBS SMAN 1 Kalianda yang digelar di sekolah itu Rabu (9/9) berakhir “deadlock” atau tertunda hingga hari Jum’at (11/9) mendatang, tanpa ada keputusan pasti.

Alfa Robi salah satu wali murid di SMAN 1 Kalianda saat rapat itu menyampaikan, dirinya merasa kecewa atas ajuan yang disampaikan pihak sekolah dan komite setempat karena, ajuan tersebut cenderung memberatkan wali murid.

Terlebih, lanjut dia, hampir sebagian besar penyerapan anggaran tersebut akan diberikan untuk kepentingan pihak pengeloala sekolah yang dalam hal ini guru, pegawai, staf, satpam hingga penjaga kebun, dengan besaran anggaran mencapai Rp.740.857.000 untuk tahun ajaran 2015/2016.

Sedangkan, untuk anggaran kegiatan belajar mengajar (KBM) atau kepentingana siswa hanya sebesar Rp.196.867.000. “Ini sangat tidak relevan. Lebih besar kesejahteraan guru-nya dari pada kebutuhan murid,” ujarnya yang disambut riuh para wali murid.

Dia menyebutkan, pihak wali murid sebetulnya tidak merasa keberatan dengan ajuan biaya tersebut, dengan catatan dapat diperuntukan dan harus menyentuh terhadap anak didik.

“Kami ‘sih’ tidak mempermasalahkan biaya ini itu dari pihak sekolah. Jangan sekali-sekali pihak sekolah membuat anggaran yang dibias-biaskan namun tidak berpengaruh terhadap anak. Jangan menjadikan pendidikan sebagai tameng,” katanya pula.

Lain lagi dengan yang disampaikan oleh Zakaria, dia mengumpamakan bawha siswa baru disana sama hal nya dengan sapi perah untuk menunjang kegiatan sekoah. “Sekolah negeri kok, dananya dari swadaya wali murid. Sama saja, kami ini seperti sapi perah,” ucapnya menyampaikan pendapat.

Menyikapai peryataan beberapa wali murid tersebut, Ketua Komite SMAN 1 Kalianda Saifullah tidak berbicara banyak. Namun ia mengatakan, rapat RAPBS tersebut barulah sebatas ajuan bukan penetapan. “Ini-kan baru rancangan, kalau memang ada wali murid yang berkeberatan bisa ditinjau,” katanya. (dir/str)

No comments