Opini: Survey Asli, Abal-abal, atau Pelacuran Intelektual?
Penulis: Jagapati Jaganiti
Menarik berita dua (2) media online hari ini yaitu dari:
a. http://lampungraya.id/ hasil-survey-rilis-rycko-eki-masih-unggul-jauh/,
b. dan http://lampung.antaranews.com/berita/286478/survei-pasangan-rycko-eki-unggul-di-lampung-selatan.
Ke-dua-nya tentang publikasi hasil survey elektabilitas (tingkat keterpilihan) dari 3 PASLON Bupati lampung Selatan, dimana Peneliti dari CCR Fisip Universitas Lampung, DR Hartoyo, Minggu, menyebutkan, dari 385 jumlah reponden sebanyak 42,2 persen memilih pasangan Rycko-Eki, Zainudin-Nanang 26,2 persen sedangkan Soleh Bajuri-Ngadelan Jawawi 2,9 persen.
Sebanyak 19,0 persen belum menentukan pilihan (swing voters).“Margin error plus-minus 2,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Kemudian, setelah JJ kaji dan analisa, maka ada beberapa kelemahan mendasar dari survey ini:
1. Kelemahan pertama
Hasil browsing internet,ke-2 lembaga yang disebutkan yakni:
a. Center for Research Of Conflict Resolution (CCR) Fisip Universitas Lampung, tidak diketemukan oleh Om Google dan Mas yahoo. Demikian juga tentang sedang DR Hartoyo dari CCR tulisan terakhirnya mengenai pilpres tahun 2014.
b. Direktur Indo Survey dan Strategi (ISS), Hendrasmo tidak diketemukan oleh Om Google dan Mas Yahoo tentang publikasi online yang dapat dipercaya tentang elektabilitas PASLON di Lampung Selatan.
c. Tidak ditemukan di Om Google dan Mas Yahoo, bisa juga karena sifat survey tsb untuk keperluan Internal TIMSES bukan unutk publikasi, kalau untuk di-Publikasi masuk KOLOM Advertorial bukan di halaman biasa, juga mesti dicantumkan siapa PENYANDANG DANA survey tsb.
2. Kelemahan Kedua
Kelemahan kedua ini kelemahan sangat Fundamental dalam survey, yaitu lemahnya METODOLOGI yang dipakai. Kelemahan Metodologi akan menyebabkan KESALAHAN mengambil SAMPLE, dan berakhir pada kaburnya KESIMPULAN/ TEMUAN/ REKOMENDASI yang salah pada sebuah survey, kecuali survey tsb memang dirancang untuk PROPAGANDA, tentunya menjadi survey ABAL-ABAL karena tidak memenuhi kaidah-kaidah Penelitian (Survey).
Untuk menganalisa kelemahan metodologi dari survey ini, JJ, menggunakan dua (2) buah website online, dimana siapapun bisa MENGUJI: Populasi (jumlah Daftar pemilih tetap Lampung Selatan, sample (contoh populasi), margin Error (toleransi tingkat kesalahan) dan Tingkat kepercayaan (confidence level) secara SANGAT MUDAH dan Sederhana:
a. http://fluidsurveys.com/survey-sample-size-calculator/
-Kalau jumlah Populasi (DPT)= 726.137 orang, maka untuk mendapatkan Margin Error=2,5 % dan Kepercayaan 95% sebagaimana dalam penelitian CCR dan ISS diatas, maka jumlah samplenya bukan 385 responden (orang) tetapi 1.534 reponden (orang).jadi sample yang diambil hanya 25% dari total sample semestinya (385 berbanding 1.534).
-Maka dari jumlah sample saja sudah tidak valid (tidak shahih), dan tidak reliable (tidak dapat dipercaya), maka kesimpulan sudah Otomatis TIDAK DAPAT dipercaya.
-Hasil UJI SIMULASI bisa dilihat di gambar 1, atau kawan-kawan juga bisa mengujinya dengan masuk ke website diatas tsb.
b. http://www.surveysystem.com/sscalc.htm
-Kalau jumlah Populasi (DPT)= 726.137 orang, maka untuk mendapatkan Margin Error=2,5 % dan Kepercayaan 95% sebagaimana dalam penelitian CCR dan ISS diatas, maka jumlah samplenya bukan 385 responden (orang) tetapi 1.534 reponden (orang).jadi sample yang diambil hanya 25% dari total sample semestinya (385 berbanding 1.533).
-Maka dari jumlah sample saja sudah tidak valid (tidak shahih), dan tidak reliable (tidak dapat dipercaya), maka kesimpulan sudah Otomatis TIDAK DAPAT dipercaya.
-Hasil UJI SIMULASI bisa dilihat di gambar 2, atau kawan-kawan juga bisa mengujinya dengan masuk ke website diatas tsb.
3. KESIMPULAN
1. Ada baiknya para Jurnalis membekali diri tentang pengatahuan-pengethauan dasar tentang metodologi survey ,sehingga ketika menerima hasil survey bisa lebih kritis, kecuali wartawan ABAL-ABAL yang memuat berita untuk penggirngan OPINI PUBLIK dan untuk keperluan PROPAGANDA.
2. Melalui dua (2) buah alat uji dalam website tersebut TERUNGKAP bahwa hasil penelitian yang dipublikasi ke-2 media tsb dari segi Metodologi telah melakukan kesalahan FATAL, Karen mengambil hanya 25% (385 responden) dari yang se-HARUSNYA 100% (1.534/1533 responden).
3. Apabila dari segi metodologi sudah cacat, maka hasil penelitian (SURVEY) tsb menjadi tidak dapat dipertanggung jawabkan (tidak valid), dan tidak dapat dipercaya (tidak Reliable), sehigga TIDAK LAYAK dipublikasikan, kecuali untuk TIMSES HORE-HORE yang hanya ingin mengambik DUIT sang MAJIKAN...
Tabikpun
Menarik berita dua (2) media online hari ini yaitu dari:
a. http://lampungraya.id/ hasil-survey-rilis-rycko-eki-masih-unggul-jauh/,
b. dan http://lampung.antaranews.com/berita/286478/survei-pasangan-rycko-eki-unggul-di-lampung-selatan.
Ke-dua-nya tentang publikasi hasil survey elektabilitas (tingkat keterpilihan) dari 3 PASLON Bupati lampung Selatan, dimana Peneliti dari CCR Fisip Universitas Lampung, DR Hartoyo, Minggu, menyebutkan, dari 385 jumlah reponden sebanyak 42,2 persen memilih pasangan Rycko-Eki, Zainudin-Nanang 26,2 persen sedangkan Soleh Bajuri-Ngadelan Jawawi 2,9 persen.
Sebanyak 19,0 persen belum menentukan pilihan (swing voters).“Margin error plus-minus 2,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Kemudian, setelah JJ kaji dan analisa, maka ada beberapa kelemahan mendasar dari survey ini:
1. Kelemahan pertama
Hasil browsing internet,ke-2 lembaga yang disebutkan yakni:
a. Center for Research Of Conflict Resolution (CCR) Fisip Universitas Lampung, tidak diketemukan oleh Om Google dan Mas yahoo. Demikian juga tentang sedang DR Hartoyo dari CCR tulisan terakhirnya mengenai pilpres tahun 2014.
b. Direktur Indo Survey dan Strategi (ISS), Hendrasmo tidak diketemukan oleh Om Google dan Mas Yahoo tentang publikasi online yang dapat dipercaya tentang elektabilitas PASLON di Lampung Selatan.
c. Tidak ditemukan di Om Google dan Mas Yahoo, bisa juga karena sifat survey tsb untuk keperluan Internal TIMSES bukan unutk publikasi, kalau untuk di-Publikasi masuk KOLOM Advertorial bukan di halaman biasa, juga mesti dicantumkan siapa PENYANDANG DANA survey tsb.
2. Kelemahan Kedua
Kelemahan kedua ini kelemahan sangat Fundamental dalam survey, yaitu lemahnya METODOLOGI yang dipakai. Kelemahan Metodologi akan menyebabkan KESALAHAN mengambil SAMPLE, dan berakhir pada kaburnya KESIMPULAN/ TEMUAN/ REKOMENDASI yang salah pada sebuah survey, kecuali survey tsb memang dirancang untuk PROPAGANDA, tentunya menjadi survey ABAL-ABAL karena tidak memenuhi kaidah-kaidah Penelitian (Survey).
Untuk menganalisa kelemahan metodologi dari survey ini, JJ, menggunakan dua (2) buah website online, dimana siapapun bisa MENGUJI: Populasi (jumlah Daftar pemilih tetap Lampung Selatan, sample (contoh populasi), margin Error (toleransi tingkat kesalahan) dan Tingkat kepercayaan (confidence level) secara SANGAT MUDAH dan Sederhana:
a. http://fluidsurveys.com/survey-sample-size-calculator/
-Kalau jumlah Populasi (DPT)= 726.137 orang, maka untuk mendapatkan Margin Error=2,5 % dan Kepercayaan 95% sebagaimana dalam penelitian CCR dan ISS diatas, maka jumlah samplenya bukan 385 responden (orang) tetapi 1.534 reponden (orang).jadi sample yang diambil hanya 25% dari total sample semestinya (385 berbanding 1.534).
-Maka dari jumlah sample saja sudah tidak valid (tidak shahih), dan tidak reliable (tidak dapat dipercaya), maka kesimpulan sudah Otomatis TIDAK DAPAT dipercaya.
-Hasil UJI SIMULASI bisa dilihat di gambar 1, atau kawan-kawan juga bisa mengujinya dengan masuk ke website diatas tsb.
b. http://www.surveysystem.com/sscalc.htm
-Kalau jumlah Populasi (DPT)= 726.137 orang, maka untuk mendapatkan Margin Error=2,5 % dan Kepercayaan 95% sebagaimana dalam penelitian CCR dan ISS diatas, maka jumlah samplenya bukan 385 responden (orang) tetapi 1.534 reponden (orang).jadi sample yang diambil hanya 25% dari total sample semestinya (385 berbanding 1.533).
-Maka dari jumlah sample saja sudah tidak valid (tidak shahih), dan tidak reliable (tidak dapat dipercaya), maka kesimpulan sudah Otomatis TIDAK DAPAT dipercaya.
-Hasil UJI SIMULASI bisa dilihat di gambar 2, atau kawan-kawan juga bisa mengujinya dengan masuk ke website diatas tsb.
3. KESIMPULAN
1. Ada baiknya para Jurnalis membekali diri tentang pengatahuan-pengethauan dasar tentang metodologi survey ,sehingga ketika menerima hasil survey bisa lebih kritis, kecuali wartawan ABAL-ABAL yang memuat berita untuk penggirngan OPINI PUBLIK dan untuk keperluan PROPAGANDA.
2. Melalui dua (2) buah alat uji dalam website tersebut TERUNGKAP bahwa hasil penelitian yang dipublikasi ke-2 media tsb dari segi Metodologi telah melakukan kesalahan FATAL, Karen mengambil hanya 25% (385 responden) dari yang se-HARUSNYA 100% (1.534/1533 responden).
3. Apabila dari segi metodologi sudah cacat, maka hasil penelitian (SURVEY) tsb menjadi tidak dapat dipertanggung jawabkan (tidak valid), dan tidak dapat dipercaya (tidak Reliable), sehigga TIDAK LAYAK dipublikasikan, kecuali untuk TIMSES HORE-HORE yang hanya ingin mengambik DUIT sang MAJIKAN...
Tabikpun
No comments