Video Of Day

Breaking News

Lampung Selatan Lumbung TKI?

Lnews, Kalianda - Badan Nasional  Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menilai, Kabupaten Lampung Selatan merupakan lumbung TKI. Itu dilihat dari banyaknya warga asal kabupaten serambi pulau sumatera ini khususnya kaum wanita yang menjadi tenaga kereja di luar negeri.

"Lampung Selatan memiliki potensi tenaga kerja untuk di wilayah asia pasific. Sebab, kabupaten ini (Lamsel, red) merupakan lumbung TKI," ujar Deputi Bidang Penempatan Direktorat Sosialiasi dan Kelembagaan Penempatan BNP2TKI Haposan Saragih, saat menggelar sosialiasi program penempatan dan perlindungan TKI melalui media tradisional dalam rangka mencegah pengiriman TKI Non Prosedural, di Aula Negeri Baru Resort Kalianda, Rabu (3/12).   

Haposan menuturkan, untuk mengantisipasi terjadinya pengiriman TKI ke luar negeri yang tidak sesuai prosedural, maka pihaknya mengimbau kepada aparatur desa yang hadir dalam acara sosialiasi tersebut, untuk bisa lebih teliti lagi dalam mengkroscek kelengkapan administrasi warganya yang ingin berangkat menjadi TKI ke luar negeri, secara prosedural.

"Sebelumnya sosialiasi ini kami berikan kepada masyarakat, khususnya warga yang ingin menjadi TKI. Tapi untuk kali ini kami sosialiasikan kepada para apartur desa yang ada di wilayah Lampung Selatan. Tujuan dari sosialiasi ini untuk memberikan pemahaman tentang prosedural menyangkut soal pelaksanaan TKI di Kabupaten Lampung Selatan," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lamsel Ir. Sutono, MM membantah, jika Kabupaten Lamsel dijuluki sebagai lumbung TKI, meski selama ini banyak warga Lamsel yang berangkat ke luar negeri menjadi TKI. 

"Saya tentunya menolak kalau Kabupaten Lampung Selatan mendapat julukan lumbung TKI seperti yang disampaikan oleh pihak BNP2TKI. Meski banyak warga Lamsel yang kerja ke luar negeri, tapi julukan tersebut tidak pas untuk Lamsel. Tapi kalau Lamsel sebagai lummbung beras itu yang benar," ungkap Sutono, saat ditemui Lnews.co, usai menghadiri acara sosialisasi program penempatan dan perlindungan TKI yang digelar oleh BNP2TKI bekerjasama dengan Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lamsel.

Secara terpisah, Kepala Disosnakertrans Lamsel Wahidi Setyadi menjelaskan, terhitung dari Januari 2013 hingga Desember 2014 jumlah tenaga kerja yang terdaftar di Dinsosnakertrans Lamsel tercatat sebanyak 1.000 orang.

"Kalau jumlah TKI yang terdaftar pada kami ada sekitar seribu orang. Berangkat atau tidaknya ke luar negeri, kami tidak mengetahui secara pasti. Yang jelas mereka semuanya itu masuk dalam data untuk menjadi TKI," pungkasnya. (dirsyah/red).

No comments