Warga Bakauheni ditemukam Tewas di Kotabumi
Lnews, KALIANDA - Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengapung di aliran kali way umban, tepatnya di jembatan Kelurahan Kotabumi Ilir Lampung Utara (Lampura), Rabu siang (16/9).
Toni, salah seorang warga yang pertama kali menemukan mayat tersebut menjelaskan, saat itu dirinya hendak memancing disekitar sungai, lalu melihat sesosok mayat terapung ditengah sungai.
Dirinya tak percaya bahwa yang dilihatnya itu adalah tubuh manusia."Saya lihat itu mayat apa patung. Lalu, saya beritahukan warga lainnya untuk memastikannya,"katanya.
Dijelaskan, dia dan warga lainnya lantas bergegas turun ke lokasi untuk memastikan apakah yang terapung di sungai itu mayat atau bukan. Setelah dipastikan itu merupakan sesosok mayat yang masih mengenakan pakaian lengkap dan bersepatu.
Kabar ini lantas dengan cepatnya menyebar. Alhasil, dalam hitungan menit, lokasi penemuan mayat langsung dikerumuni warga. "Posisi mayat terlentang seperti itu saat pertama kali saya lihat," katanya.
Sementara itu, Kanit Buser Polres, Ipda Aris, belum bisa memastikan apakah korban meninggal akibat tindak kejahatan atau karena faktor kecelakaan. Ia mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian korban sebenarnya."Masih dalam proses penyelidikan,"katanya.
Ditempat yang sama, Bripka Suroto, anggota identifikasi Polres Lampura, memperkirakan korban meninggal sudah dua hari. Terdapat luka di kening korban,"Korban diperkirakan sudah dua hari meninggal,"terang dia saat ditemui di RSUD Ryacudu Kotabumi.
Beberapa jam setelah ditemukan, akhirnya identitas sesosok mayat yang ditemukan terapung di aliran sungai Umban tepatnya di sekitar bawah jembatan Kotabumi Ilir, Kotabumi, Lampura diketahui.
Korban bernama Iin Jailani Bin Herman (25), warga Kenayan Bawah II, RT 01/RW 06 Kelurahan Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Korban merupakan warga asli Desa Cempaka, Kecamatan Sungkai Jaya, Lampung Utara.
Terungkapnya identitas korban berkat kejelian petugas Kepolisian yang langsung mencoba menghubungi nomor kontak yang ada dalam telepon genggam korban. Disitulah, polis mengetahui bahwa nama korban sebernarnya adalah Iin Jailani. Sementara Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Sulhaini yang ada di dalam dompet korban merupakan istri korban. (van/str)
No comments