Video Of Day

Breaking News

SoS: Rapot 110 Hari Kerja Kherlani Merah

Ketua Soul of Speaking (SoS) Lampung, Rudi Apriadi. (aka)
Lnews, KALIANDA - Ketua Soul of Speaking (SoS) Lampung, Rudi Apriadi, S.Sos. menilai Pejabat Bupati Lampung Selatan, Kherlani, lebih mementingkan agenda pemerintahan dalam bentuk seremoni dibanding dengan kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat langsung. Rudi juga
menilai, Kherlani gagal dalam membentuk komunikasi yang baik dengan jajarannya dan masyarakat.

Menurut Ketua dari Institusi Non Formal yang berjuluk "Bukan sekedar Bicara" ini, kegiatan peringatan hari kelapa, hari pangan dan hari nusantara yang dipusatkan di dermaga pendaratan ikan Kalianda Bawah, Kalianda, Selasa (24/11), menjadi cerminan jika Mantan Pejabat Bupati Pesisir Barat ini tidak mengerti kebutuhan masyarakat.

"Acara di TPI Bom tadi, saya pantau bukan diperuntukkan untuk masyarakat biasa, melainkan hanya untuk menjadi tontonan para pejabat. Acara sebesar itu seharusnya dibuka untuk masyarakat umum, tidak menjadi eksklusif. Acara semewah itu, seharusnya juga bisa dinikmati oleh masyarakat dari kalangan bawah, dan itu bisa terjadi jika acara diselenggarakan ditengah lapangan tanpa ada sekat dan pembatasan."

Tidak hanya itu, Rudi mengatakan, bukti lain yang menunjukkan jika Kherlani belum berhasil dalam 110 hari kerjanya, bisa dilihat dari sepinya hari jadi Lampung Selatan ke-59, gagalnya penyampaian Raperda RAPBD Lampung Selatan tahun anggaran 2016 pada rapat yang pertama, kemudian takut mengisi sejumlah jabatan yang kosong selama ini.

"Apa yang dilakukan oleh Kherlani, saat ini hanya show of force (unjuk kekuatan) dan pencitraan belaka, bukan untuk membangun Lampung Selatan menjadi lebih baik." Ujar Rudi

Menurut Rudi, sejak dilantik awal Agustus hingga akhir November ini, Kherlani belum juga memperbaiki infrastruktur dan pelayanan prima yang ada didepan matanya. Belum ada terobosan yang dilakukan oleh Kherlani yang membuat masyarakat Lampung Selatan bangga.

"Saya harap Kherlani bisa lebih berani dalam bertindak, karena dia memiliki kewenangan untuk melakukan perubahan signifikan diseratus hari masa kerjanya. Kherlani sebagai birokrat yang piawai dan berpengalaman, semestinya bisa beradaptasi dengan cepat dalam
melaksanakan tugas." kata Rudi.

Rudi menuturkan, Selain itu, dimasa kepemimpinan mantan Staf Ahli Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo ini, tingkat kedisiplinan pegawai di Pemkab pun merosot, ini dapat dilihat dari banyaknya pegawai yang datang terlambat dan pulang lebih awal dari waktu yang telah
ditentukan.

Dari sejumlah kegagalan awal tersebut, menurut Rudi, Khelani harus lebih mengenal karakter anak buah yang dipimpinnya dan masyarakat yang diayominya. Karena itu semua berkaitan dengan dua tugas pokok Pejabat Bupati, yakni menjalankan roda pemerintahan, dan memastikan Pilkada Lampung Selatan 2015 berjalan dengan aman dan damai.

Itu semua tidak akan terwujud jika Kherlani tidak mengubah gaya komunikasinya. Rudi menilai sejumlah kegagalan yang terjadi merupakan dampak dari komunikasi yang tersumbat. "Jangan sampai H. Ridho Ficardo, yang memilihnya menjadi Pejabat Bupati Lampung Selatan, ikut menanggung malu, atas kegagalan Kherlani memimpin Lampung Selatan." Ungkap Rudi.  (aka)

No comments