Sampah Berserakan di Pantai Kalianda

Sampai berserak di pantai belakang Telkom Kalianda. (ujg)

Lnews, KALIANDA - Dalam liburan akhir maupun awal tahun, biasanya pemerintah daerah berlomba-lomba membenahi sarana prasarana wisata yang menjadi unggulan daerah setempat.

Tidak terkecuali Lampung Selatan khususnya wilayah Kalianda dan sekitarnya yang dianugerahi garis pantai yang cukup panjang dan terkenal indah.

Namun harapan tidaklah sesuai dengan kenyataan, seperti yang terlihat di sepanjang pantai Kota Kalianda, Minggu pagi (03/01) Wartawan Lnews dibuat kaget, ketika melakukan liputan suasana libur tahun baru di pantai Kota Kalianda.

Sepanjang pantai dibelakang Kantor Telkom Kalianda hingga pantai muara Candi Girang Way Urang, terlihat tumpukan sampah berserak disana sini yang mengganggu pemandangan.

Sampah plastik, ranting kayu serta bangkai binatang bercecer dilaut hingga ke bibir pantai.

Pengunjung yang mulai memadati pantai terheran-heran dengan keadaan pantai yang kotor dan tak terurus. Keadaan ini membuat mereka enggan turun ke laut untuk mandi.

Seperti yang dirasakan Hendro (37), wisatawan asal Serang Banten yang kebetulan berkunjung ke pantai karet, di belakang Kantor Telkom Kalianda ini mengaku terkejut dengan adanya sampah yang berserakan di pantai.

"Kebetulan saya ikut saudara ke pantai ini, niatnya ingin mandi dan berenang di pantai ini mas, tapi saya urungkan karena pantainya tidak bersih." ujarnya.

Seharusnya, menurut Hendro Pemda setempat lebih memperhatikan kondisi tempat wisata di wilayahnya. "Kalau suasananya seperti ini, kami gak mau datang lagi kesini mas. Mendingan ke tempat lain, walaupun disini gratis." kata Hendro, sinis.

Menurut warga setempat Rohili (45), kondisi pantai yang kotor di pantai dekat rumahnya itu sudah berlangsung lama. Tidak ada tindakan atau perhatian dari Dinas terkait. Padahal menurutnya, tiap waktu liburan hari besar seperti saat ini biasanya banyak wisatawan yang datang ke pantai ini.

"Masalah sampah disini sudah lama mas, tidak pernah pihak terkait peduli dengan kondisi ini. Sekedar gotong royong menyingkirkan sampah juga belum pernah mas." ungkap Rohili. (ujg/str)