Akhirnya Sampah Berserakan Diangkut

Kendaraan pembersih dan pengangkut sampah bekerja di Pengayoman. (ujg)

Lnews, KALIANDA - Setelah beberapa kali diberitakan, akhirnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) beraksi. Jumat siang (8/1) seluruh sampah yang berserakan  dan menyebarkan bau tak sedap di Jalan Pengayoman, Lingkungan 03 Kelurahan Way Urang, diangkut dan dibersihkan.

Tak tanggung-tanggung, DKP Lamsel mengerahkan 1 unit alat berat dan 2 unit truk sampah untuk menyingkirkan Sampah-sampah tersebut dari pinggir jalan. Rencananya sampah yang menebar aroma tak sedap ini akan dipindahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang ada di dusun  Lubuk Kamal, Kelurahan Way Lubuk Kecamatan Kalianda.

Pantauan Lnews.co dilokasi, tampak eskavator milik Dinas Pekerjaan Umum Lamsel hilir mudik memindahkan sampah plastik dan daun-daun yang mulai membusuk ke atas truk.

Sementara petugas pasukan kuning menyapu sisa sampah yg berserakan. Dilokasi sampah berserak yang tak jauh dari perumahan hakim ini, terlihat Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan Lamsel, Sholahudin sibuk memberikan arahan pada anak buahnya. "Siang ini kami angkut seluruh sampah ditempat ini, dan akan kami pindahkan ke TPA Way Lubuk." kata Sholahudin.

Sementara menjawab permintaan masyarakat sekitar yang menghendaki tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di jalan Pengayoman untuk dipindahkan, Sholahudin menjawab diplomatis.

"Kalau minta dipindah, kami belum bisa menjawabnya pak. Kami juga bingung mau dipindah kemana, lokasinya kami tidak punya sekitar tempat ini. Upaya sementara, kami akan tempatkan 1 unit kontainer sampah yang bisa diangkut kapan saja bila penuh. Pagi dan sore kami angkut untuk dipindahkan ke TPA." janji Sholahudin.

Salah seorang warga lingkungan 03 yang rumahnya disamping TPS, Helwana, berharap penampungan sampah tersebut bisa dipindahkan secepatnya.

"Saya dan seluruh warga disini berharap tempat pembuangan sampah disini dipindahkan selama-lamanya, kami sudah pusing dan terganggu karena lalat dan bau busuk bertahun-tahun kami alami." ujar Helwana ketus. (ujg/str)